2 Cara Mudah Kenali Psikopat: Lihat Mata & Makanan Favoritnya

upah.co.idJakarta, CNBC Indonesia – Perilaku psikopat dalam film sering digambarkan sebagai seseorang yang kerap melakukan aksi sadis tak berperasaan. Meski demikian, dalam ilmu psikiatri, istilah psikopat sendiri sebenarnya mengacu pada seseorang dengan gangguan yang disebut Antisocial Personality Disorder (ASPD).

ASPD merupakan gangguan mental yang ditandai dengan kurangnya empati dan kontrol perilaku yang buruk atau impulsif. Seseorang dengan kondisi ini umumnya bersikap manipulatif untuk mendapatkan kepercayaan orang lain.

Penderita kondisi ini mungkin terlihat seperti orang normal pada awalnya dan kerap bergaul di masyarakat. Padahal, ia memiliki karakter tersembunyi yang berkebalikan.

Cara mengenali psikopat:

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Cardiff dan Swansea pada 2018 meneliti 82 pria pelaku gangguan mental. Para ilmuan meneliti bagaimana mata mereka bereaksi terhadap kombinasi gambar, video, dan klip suara yang dimaksudkan untuk memancing respons emosional negatif, positif, atau netral.

Beberapa gambar berkonotasi positif seperti anak anjing, dan gambar lainnya berkonotasi negatif, seperti luka berdarah.

Psikopat dan non-psikopat diawasi dengan seksama. Dan hasilnya, studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Personality Disorders: Theory, Research, and Treatment itu menemukan bahwa pupil mata non-psikopat melebar ketika melihat sesuatu yang menakutkan, sedangkan pupil mata seorang psikopat tidak.

Pupil mata telah lama diketahui sebagai indikator gairah seseorang. Pupil biasanya membesar ketika sebuah gambar mengejutkan atau membuat kita takut. Namun, respons fisiologis terhadap ancaman ini berkurang pada pelaku psikopat.

“Ini bisa memberi kita penanda fisik yang jelas untuk mengenali psikopat,” kata Dan Burley dari Fakultas Psikologi Universitas Cardiff.

Temuan dari sejumlah studi lain menunjukkan bahwa orang dengan kecenderungan psikopat cenderung tidak melakukan kontak mata atau terpaku pada mata orang lain.

Para peneliti dari University of Innsbruck di Austria menyelidiki preferensi selera 953 orang Amerika. Para peserta ditanya tentang keberpihakan mereka terhadap makanan dan minuman manis, asam, asin, dan pahit. Mereka juga harus menjawab empat survei kepribadian berbeda yang menilai ciri-ciri kepribadian antisosial seperti psikopat, narsisme, agresi, dan sadisme.

Para peneliti mengatakan mereka menemukan hubungan antara peningkatan kenikmatan makanan pahit dan kecenderungan perilaku sadis.

Secara khusus, menurut penulis, perilaku sadisme sehari-hari secara signifikan berkorelasi positif dengan preferensi rasa pahit secara umum.

Dalam mempelajari preferensi makanan, penelitian lain yang dilakukan Sagioglou dan Greitemeyer juga menunjukkan korelasi positif antara preferensi rasa pahit dan sifat kejam.

Makanan dan minuman pahit itu di antaranya adalah kopi, lobak, bir, air tonic, dan seledri. Dibandingkan dengan rasa lain, pahit lebih menunjukkan “sisi psikopat” pada masing-masing orang.