upah.co.id – NESABAMEDIA.COM – Platform AdDuplex terus memantau tingkat distribusi beberapa versi Windows, dengan secara rutin menerbitkan laporan berdasarkan pengumpulan data. Kali ini, AdDuplex menerbitkan laporan untuk bulan April, yang menunjukkan bahwa tingkat distribusi dari Windows 11 amat sangat lambat.

Beberapa bulan telah berlalu sejak peluncuran Windows 11 ke pengguna publik pada musim gugur tahun lalu. Namun sepertinya para pengguna tidak tergesa-gesa untuk memutakhirkan perangkat komputer mereka. Ini karena fakta bahwa dukungan untuk Windows 10 masih akan ada sampai beberapa tahun lagi, dan juga karena tidak semua perangkat yang ada memenuhi persyaratan minimal untuk memasang Windows 11.

Dari laporan tersebut pada bulan April 2022, pangsa pasar Windows 11 di antara semua perangkat PC Windows meningkat menjadi 19,7%, di mana pada bulan lalu pangsa pasarnya berada di angka 19,4%. Ini hanya meningkat sebesar 0,3% saja.

Sementara itu, versi yang paling populer adalah tetap Windows 10 versi 21H2, yang digunakan di 35% perangkat. Lalu untuk Windows 10 versi 21H1 pada bulan April digunakan di 26,4% perangkat PC yang ada. Distribusi dari versi 21H1 ini terus mengalami penurunan, karena dukungan resminya yang sudah dihentikan.

Sebagai informasi, statistik yang dikeluarkan AdDuplex berdasarkan pengumpulan data dari sekitar 5 ribu aplikasi Microsoft Store yang menggunakan AdDuplex SDK 2.0. Pengumpulan data dilakukan dari puluhan ribu komputer. Meski sampel ini mungkin tidak begitu besar, namun cukup bisa memberikan gambaran mengenai kecepatan distribusi versi Windows yang berbeda.

Di sisi lain, masalah di dalam sistem operasi Windows juga terus terjadi di setiap peluncuran pembaruan barunya. Terbaru dan yang cukup membuat pengguna terganggu adalah layar yang mengalami flickering ketika dalam Safe Mode, tanpa dukungan driver jaringan. Dalam beberapa kasus, bug itu juga mengganggu kinerja beberapa layanan, seperti File Explorer dan Start Menu.

Kondisi demikian ini, yakni bug yang selalu muncul setiap ada pembaruan menjadi salah satu faktor penting mengapa orang-orang masih enggan beralih ke Windows 11. Bahkan mereka yang sudah menggunakan Windows 11 dan kecewa dengan banyaknya bug, memutuskan kembali menggunakan Windows 10.