Syair – Keyakinan sosok yang menggantikan Paulo Ciabatti di kursi jabatan bos tim balap Ducati itu berangkat dari performa luar biasa Marc Marquez pada MotoGP Spanyol 2024.

Marquez memang ‘hanya’ merengkuh podium runner-up di sana.

Si Semut dari Cervera belum menang karena podium tertinggi ditempati pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia.

Akan tetapi, pertarungan sengit yang disajikan dua rider juara dunia itu benar-benar menyihir penonton karena duel yang sangat intens.

Dari sisi Marquez, kemampuannya menjadi pengadang Bagnaia jauh lebih disorot karena dia berbekal motor lama yaitu Desmosedici GP23 dari musim lalu.

Adapun Bagnaia dibekali motor spek terbaru GP24 karena statusnya sebagai pembalap tim pabrikan di skuad Borgo Panigale.

Sejauh ini, Marquez menjadi penunggang motor GP23 yang paling menggingit dan konsisten bersaing di posisi depan.

Kecepatan yang makin hari makin meningkat dari eks pembalap nomor satu Honda itu membuat rivalitas di internal Ducati makin sengit.

Marquez sudah mulai benar-benar diyakini bisa bangkit dan mungkin bisa menjadi salah satu penantang gelar juara dunia musim ini jika terus konsisten.

“Dia telah membuktikan bahwa dia sudah menemukan apa yang dia cari di motor kami.”

“Dan dia juga membuktikan bahwa dia bisa bersaing dengan lainnya dan bahkan memenangi balapan,” tandasnya.

Dari empat seri yang sudah berlangsung MotoGP 2024, Marquez telah menjadi runner-up di sprint GP Portugal, sprint GP Americas, dan balapan GP Spanyol.

Andai tidak terjatuh saat balapan GP Portugal dan GP Americas, di mana dia sempat memimpin, Marquez tidak akan bercokol di peringkat 6 dengan koleksi hanya 60 poin saja.

Selain itu, kecepatan Marquez dalam beradaptasi dengan Ducati tidak terlepas dari sikapnya yang meminta untuk tidak diisitmewakan.

Dalam kesempatan lain, Marquez menyadari tim Gresini menaruh respek besar padanya sebagai juara dunia delapan kali.

Namun dia datang ke Ducati untuk memulai dari nol, belajar dari bawah lagi setelah 11 tahun hanya tampil bersama Honda.

“Saya datang untuk memberikan hasil. Jika saya melakukan kesalahan, teknisi harus memberi tahu saya,” kata Marquez dalam wawancara dengan Audi, dilansir dari Motosan.es.

“Jangan karena alasan respek lalu mereka tidak mengoreksi saya.”

“Misalnya, jika saya harus memasuki tikungan lebih cepat, atau mungkin melakukan kesalahan, maka mereka harus memberi tahu saya,” tandasnya.

Cepat atau lambat, prediksi Grasilli bahwa kemenangan Marquez akan segera datang mungkin akan benar-benar terjadi.

Aksi pembalap asal Spanyol itu akan segera kembali terlihat dalam mengarungi seri kelima MotoGP Prancis 2024 di Sirkuit Le Mans, pada 10-12 Mei 2024.

Marquez telah empat kali memenangi GP Prancis dengan tiga kemenangan di antaranya terjadi di kelas para raja pada musim 2014, 2018, dan 2019.