upah.co.id – Presiden Joko Widodo ungkap rahasia soal proses elektrifikasi yang dilakukan seluruh dunia di saat ini.

Menurut orang nomor satu di Indonesia tersebut, nantinya kendaraan-kendaraan elektrifikasi seperti mobil dan motor listrik akan butuh dukungan dari Indonesia sebagai pemain global.

Jokowi menyebutkan 60 persen mobil dan motor listrik di seluruh dunia akan butuh pasokan baterai diari Indonesia.

Asumsi ini disampaikan oleh Presiden Jokowi mengingat Indonesia tengah berusaha merampungkan ekosistem baterai kendaraan listrik .

Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat

“Begitu (ekosistem) ini jadi, 60 persen kendaraan listrik akan tergantung kepada EV battery ( baterai listrik ) kita,” ucapnya dalam acara Kompas100 CEO Forum 2022 beberapa waktu lalu.

Jokowi juga menyebutkan angka ini berarti mayoritas kendaraan elektrifikasi di Indonesia akan butuh Indonesia sebagai pemasok baterai listrik .

“60 persen pangsa pasar yang ada di dunia,” tuturnya lagi.

Tetapi, saat ini Presiden Jokowi menyatakan Indonesia masih memiliki satu tantangan untuk membangunan ekosistem pabrik baterai listrik .

Masalah tersebut adalah kekurangan lithium yang diperlukan untuk membangun ekosistem ini.Guna mengatasinya, kata Jokowi , Indonesia telah menyampaikan pada Australia untuk bekerja sama terkait pasokan lithium.

“Saya kemarin sudah sampaikan ke PM Albanese, Australia punya lihtium. Kita boleh beli dong dari Australia,” katanya.

“Terbuka silakan, tapi ternyata kita sudah ada yang punya tambang di sana. Ini strategis, benar melakukan intervensi seperti itu,” ujarnya melanjutkan.

Dengan semua itu, ujar Jokowi maka modal untuk membangun ekosistem baterai listrik tersebut sudah utuh.

Hanya saja, sambungnya, mengintegrasikan proses hilirisasi sumber daya alam (SDA) untuk membangun ekosistem baterai ini tidak mudah.

“Inilah yang terus, saya mati-matian ini harus jadi, karena inilah yang akan melompatkan kita meloncati, menuju ke peradaban yang lain,” katanya.

Ia pun berharap ekosistem baterai kendaraan listrik bisa terwujud sehingga modal asing akan mengalir masuk ke Indonesia.***