Syair – Jelang laga Daejeon JungKwanJang Red Sparks vs Indonesia All-Star pada Sabtu (20/4/2024) hari ini, penampilan Megawati bersama tim berjuluk Red Force makin dinantikan.

Kesuksesan Megawati membawa Red Sparks mencapai peringkat tiga pada Liga Voli Korea musim lalu turut melambungkan namanya.

Penampilan pemain asal Jember, Jawa Timur tersebut memang impresif.

Dia tidak butuh waktu lama untuk unjuk gigi hingga menjadi pemain terbaik putaran pertama serta membentuk trio maut bersama Giovanna Milana dan kapten Red Sparks, Lee So-young.

Demam Mega tak hanya menarik para penggemar tetapi juga menginspirasi para pemain putri untuk mengikuti jejaknya.

Mega telah menjadi ikon voli putri Tanah Air yang semakin lekat sebagai sumber inspirasi para atlet muda tanah air.

Media Korea Selatan, Edaily, yang ikut meliput laga Red Sparks vs Indonesia All-Star pekan ini mendapatkan testimoni langsung.

Di sela-sela latihan tim Red Sparks, salah satu atlet muda yang ikut menonton mengungkapkan kekagumannya terhadap Mega.

“Saya menonton Mega bermain di Korea lewat YouTube dan dia sangat keren. Tekniknya sangat bagus dan dia menunjukkan usaha yang besar di setiap pertandingan.”

“Itu adalah motivasi yang bagus untuk saya. Dari segi kemampuan dan pengaruhnya, dia seperti Kim Yeon-koung-nya (Indonesia),” tandasnya.

Seiring dengan popularitasnya yang menanjak berkat bermain di Liga Voli Korea bersama Red Sparks, Mega tak lantas lupa diri.

Dia tidak menyangka bisa menghadirkan animo sebesar itu dan bahkan turut mempromosikan voli Indonesia menuju level internasional.

Rekan-rekannya di tim nasional putri Indonesia pun terpacu untuk mengikuti jejaknya.

Pada 29 April nanti, dua pemain Indonesia lainnya yaitu Yolla Yuliana dan Aulia Suci Nurfadila akan tampil bersama Mega dalam seleksi pemain asing Asia di Liga Voli Korea musim depan.

“Saya tidak menyangka bahwa saya telah membawa (promosi) bola voli Indonesia ke luar negeri dan meningkatkan popularitas olahraga ini di Indonesia,” kata Mgea.

“Saya sangat bersyukur dan bahagia tetapi ini juga membuat saya merasa lebih bertanggung jawab,” tegasnya.

Mega paham betul ekspektasi tinggi terhadapnya pada voli Tanah Air, sehingga dia pun merasa bahwa hal ini juga sekaligus menjadi tantangan untuk bermain lebih bagus lagi.

Soal julukan Kim Yeon-koung dari Indonesia, Mega juga merendah, apalagi legenda voli Korea Selatan itu memang merupakan sosok yang diidolakannya.

“Kim Yeon-koung adalah idola bagi saya. Saya masih tidak percaya julukan itu diberikan kepada saya. Saya sangat bangga tentunya,” kata dia.