upah.co.id – Berinvestasi merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai upaya mencapai kebebasan finansialmu di masa mendatang.

Dengan berinvestasi , kamu bisa mempersiapkan dana yang bisa digunakan di masa depan, seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, hingga dialokasikan sebagai dana pensiun.

Namun demikian, tidak sedikit investor yang mulai berinvestasi memilih saham sebagai investasinya. Sebagai salah satu investasi dengan risiko tinggi, berinvestasi saham juga butuh pemahaman yang memadai, dan juga menyesuaikan profil risiko.

Presiden Bone Fide Wealth di New York Douglas Boneparth menilai, investor yang masuk ke saham tanpa pengetahuan yang cukup bisa berakibat bencana, jika saham yang dibeli tidak menunjukkan prforma yang diharapkan.

“Jika kamu dapat melakukan hal ini, maka kamu berada pada investasi yang memiliki risiko besar,” di tempat yang luar biasa untuk menginvestasikan uang Anda dan mengambil risiko,” kata Boneparth mengutip CNBC.

Nah, sebelum memulai investasi, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan agar investasi kamu bisa mendukung pencapaian kebebasan finansial di masa mendatang:

1. Tetapkan tujuan

Sebelum kamu meletakkan uangmu di pasar modal, sangat penting untuk mengartikulasikan tujuan yang ingin kamu capai. Karena, dengan tujuan yang berbeda, maka investasi yang kamu mulai juga pastinya berbeda.

Dengan menetapkan tujuan investasi, kamu akan paham berapa banyak dana yang akan kamu investasikan, target pendapatan dari investasi tersebut, serta jangka waktu atau berapa lama kamu berinvestasi.

“Bila kamu memiliki waktu luang, kamu dapat mengambil lebih investasi yang berisiko,” kata Boneparth.

Beberapa orang mungkin nyaman menginvestasikan 80 persen atau lebih uang mereka di saham untuk mempersiapkan masa pensiun. Di sisi lain, mereka juga ingin membagi tabungan mereka secara merata antara saham dan obligasi untuk pembelian rumah dalam tujuh tahun.

“Untuk tujuan apa pun yang kamu ingin capai kurang dari 4 tahun, kamu harus memasukkan dana kamu untuk investasi jangka pendek, dan itu bukanlah berbentuk saham,” ungkap dia.

“Karena, berinvestasi saham biasanya tidak sebanding dengan risiko kehilangan uang yang mana hal itu sangat kamu butuhkan segera,” tambahnya.

2. Siapkan anggaran dan atur perilaku

Penelitian menunjukkan bahwa investor yang menyimpan uang mereka di pasar modal dan menabung secara konsisten adalah hal yang paling penting dalam konsep investasi. Untuk dapat melakukan hal ini, kamu harus memastikan bahwa kamu memiliki kendali yang baik atas pendapatan, pengeluaran, dan pengeluaran.

“Dengan begitu, kamu akan tahu apa yang secara realistis mampu kamu investasikan secara teratur,” katanya.

Meskipun kamu ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang lama, wajar saja jika sesekali kamu mengalami kerugian, dan kamu harus menghentikan sementara kontribusi kamu di dalam investasi saham.

“Hidup itu berubah-ubah, dan; hal-hal berubah sepanjang waktu. Beri dirimu sedikit waktu untuk berpikir secara logis,” jelas dia.

3. Memiliki dana darurat

Jika kamu saat ini tengah menaruh dana kamu di pasar modal, dan kamu belum memiliki dana yang cukup yang dialokasikan sebagai dana darurat, maka hal itu akan mengganggu investasi kamu kedepannya. Misalkan saja, saat kamu kehilangan pekerjaan, atau ada biaya tidak terduga yang harus kamu tanggung.

“Sebagian besar ahli setuju bahwa alokasi dana darurat adalah tiga hingga enam bulan dari pengeluaran kamu sebulan. Nilai yang lebih besar, akan lebih baik,” tegas Boneparth.